Tips Memilih Material Bangunan yang Tepat
Tips Memilih Material Bangunan yang Tepat untuk Proyek Pembangunan Rumah

Memilih material bangunan itu nggak bisa asal — karena keputusan awal ini berpengaruh besar terhadap kualitas, biaya, dan dampak lingkungan rumah Anda. Nah, lewat beberapa referensi internasional, berikut panduan praktis untuk membantu Anda memilih material yang tepat dan tetap efisien.
Menurut penelitian tentang ekonomi sirkular dalam konstruksi, salah satu aspek penting adalah pemilihan bahan yang mendukung prinsip daur ulang, mudah didaur ulang, tahan lama, dan bisa dibongkar ulang (Selection Criteria… Circular Economy…). Artinya, pilih bahan yang tidak hanya berguna di awal, tetapi juga ramah lingkungan ketika tidak digunakan lagi.
Lebih lanjut, studi menunjukkan bahwa penggunaan metode pengambilan keputusan berbasis banyak kriteria (Multi-Criteria Decision Making, MCDM) terbukti efektif dalam menentukan material terbaik berdasarkan berbagai aspek—ekonomi, teknis, dan lingkungan. Misalnya, Anda dapat mempertimbangkan daya tahan, biaya, efisiensi energi, dan dampak lingkungan secara bersamaan.
Material yang efisien berarti penggunaan lebih sedikit bahan untuk mendapatkan kekuatan yang sama. Konsep material efficiency penting karena membantu mengurangi konsumsi energi, emisi gas rumah kaca, serta limbah konstruksi.
Kayu rekayasa seperti mass timber semakin populer karena ringan, kuat, dan hemat energi. Bahkan ada studi yang menunjukkan bahwa konstruksi kayu ini mengurangi emisi dan penggunaan energi hingga sekitar 20% dibandingkan dengan beton atau baja. Jadi, kayu seperti ini bisa jadi solusi baik secara teknis dan lingkungan.
Menurut UNEP, konstruksi menyumbang separuh dari penggunaan sumber daya alam dan sekitar 25-50% energi global digunakan untuk produksi bahan bangunan. Dengan memilih bahan efisien energi dan ramah lingkungan, Anda bisa menekan biaya operasional dan meminimalkan dampak ekologis.
Bahan berbasis bio seperti kayu, tanah liat, atau bambu punya keunggulan rendah karbon, tersedia secara lokal, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Misalnya, kayu mampu menyimpan karbon dan punya performa termal unggul dibanding baja maupun beton.
Beberapa bahan bangunan mengandung zat berbahaya seperti formaldehid atau PFAS yang bisa membahayakan kesehatan dan lingkungan. International Living Future Institute telah menghimpun daftar Red List yang perlu dihindari dalam konstruksi yang bertanggung jawab.
Berikut ringkasan tips memilih material:
- Pilih bahan yang sadar lingkungan, bisa didaur ulang, dan tahan lama
- Gunakan pendekatan multi-kriteria agar seimbang antara biaya, teknis, dan dampak
- Pilih material yang efisien dan hemat sumber daya
- Fokus pada bahan seperti engineered wood untuk pengurangan emisi
- Utamakan efisiensi energi dan dampak ekologis
- Pilih bio-material untuk kenyamanan dan keberlanjutan
- Hindari bahan berbahaya dari Red List
Dengan langkah-langkah ini, Anda tidak hanya akan memperoleh bangunan berkualitas, tetapi juga memastikan proyek Anda ramah lingkungan dan efisien.
Jika Anda mencari layanan renovasi dan pembangunan rumah dengan hasil berkualitas, Qyusi Persada siap membantu! Dengan tim profesional dan pengalaman dalam proyek renovasi maupun konstruksi, kami menyediakan solusi terbaik untuk rumah yang lebih modern, aman, dan bernilai tinggi.
Hubungi Qyusi Persada sekarang untuk konsultasi gratis dan wujudkan rumah impian Anda bersama kami!
Instagram : @qyusipersada
Admin 1 : 0821 2289 2175
Admin 2 : 0813 8600 9898

Previous Post
Next Post













